Lupus nefritis adalah komplikasi dari penyakit SLE dimana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di ginjal, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Fungsi ginjal yang berperan penting dalam menyaring dan membuang limbah dari tubuh, menjaga keseimbangan cairan, regulasi hormon dan tekanan darah menjadi terganggu dan seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal.

Siapa saja yang dapat terkena?

Lupus nefritis dapat ditemukan pada wanita, usia 20-40 tahun dengan ras Amerika, Afrika dan Asia. Seiring berjalannya waktu, 60% pasien lupus akan menderita lupus nefritis. Biasanya lupus nefritis timbul 5 tahun setelah gejala awal SLE muncul.

Gejala Lupus Nefritis

Gejala lupus nefritis bervariasi. Pada beberapa orang lupus nefritis bahkan tidak bergejala sama sekali. Gejala-gejala lupus nefritis meliputi:

  • Bengkak pada kaki, pergelangan kaki atau wajah
  • Berat badan meningkat akibat penumpukan cairan tubuh
  • Produksi urin meningkat (terutama malam hari)
  • Urin bercampur darah atau tampak keruh
  • Tekanan darah tinggi
  • Kurang nafsu makan, mual
  • Tubuh terasa lemah atau mudah lelah

Diagnosis Lupus Nefritis

Untuk menegakkan diagnosis lupus nefritis, selain dari gejala klinis yang dialami pasien, diperlukan pula pemeriksaan fisik dan laboratorium. 

  • Pemeriksaan darah untuk memeriksa antibodi yang berhubungan dengan lupus seperti C3/C4 dan anti-dsDNA, serta pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal
  • Pemeriksaan urin untuk melihat sedimen dan protein dalam urin yang merupakan tanda kerusakan ginjal
  • Pada beberapa kasus, biopsi ginjal diperlukan untuk memastikan diagnosis dan menilai tingkat keparahan kerusakan ginjal

Pengobatan Lupus Nefritis:

Pengobatan lupus nefritis bertujuan untuk mengendalikan peradangan ginjal, mempertahankan fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Pengobatan lupus nefritis meliputi:

  • Obat-obatan penurun tekanan darah seperti obat golongan ACE inhibitor atau ARB
  • Hidroksiklorokuin 
  • Diuretik diberikan untuk membuang kelebihan cairan dari tubuh dan mengurangi pembengkakan 
  • Kalsium dan vitamin D
  • Kortikosteroid atau agen imunosupresan sesuai indikasi

Pencegahan Lupus Nefritis:

Saat ini tidak ada cara untuk mencegah lupus nefritis. Namun, pasien dengan lupus dapat membantu mengelola penyakit lupus dan mengurangi risiko komplikasi dengan:

  • Mengikuti pengobatan yang diresepkan oleh dokter: Minum obat rutin sesuai resep dan instruksi dokter
  • Melindungi diri dari sinar matahari: Gunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih tinggi setiap hari, kenakan topi dan pakaian pelindung, dan hindari paparan sinar matahari langsung selama jam-jam puncak (10 pagi hingga 4 sore).
  • Menjaga pola makan yang sehat: Makan makanan seimbang yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Berhenti merokok: Merokok dapat memperburuk lupus dan meningkatkan risiko untuk menimbulkan komplikasi.
  • Kelola stres: Stres dapat memicu lupus dan memperburuk gejala. Temukan cara sehat untuk mengelola stres, seperti olahraga, yoga, atau meditasi.

Kontrol dengan dokter secara teratur: Periksakan diri secara teratur ke dokter untuk memantau penyakit dan melakukan penyesuaian pengobatan sesuai indikasi.

Sumber:

  1. Musa R, Brent LH, Qurie A. Lupus Nephritis. [Updated 2023 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499817/
  2. Banos A, Bertsias G. Flares in Lupus Nephritis: Risk Factors and Strategies for Their Prevention. Curr Rheumatol Rep. 2023 Oct;25(10):183–91.
  3. Rovin BH, Ayoub IM, Chan TM, Liu ZH, Mejía-Vilet JM, Floege J. KDIGO 2024 Clinical Practice Guideline for the management of LUPUS NEPHRITIS. Kidney International. 2024 Jan;105(1):S1–69.

Tinggalkan komentar

Trending