Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk kulit. Salah satu gejala umum lupus adalah fotosensitivitas, yaitu kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Namun, tahukah Anda bahwa fotosensitivitas pada lupus tidak selalu berupa ruam kulit?
Umumnya, kita mengenal fotosensitivitas sebagai kulit yang mudah terbakar atau muncul ruam kemerahan setelah terpapar sinar matahari. Pada penderita lupus, fotosensitivitas bisa lebih kompleks dari itu. Gejalanya dapat berupa:
- Ruam kulit: Gejala yang paling sering terjadi. Ruam dapat berupa bercak merah, kulit bengkak atau melepuh. Biasanya muncul di area yang terpapar sinar matahari seperti wajah, telinga, leher, dan tangan. Paparan sinar matahari juga dapat memperburuk lesi lupus yang sudah ada sebelumnya.
- Polymorphous Light Eruption (PMLE): Jenis ruam kulit lain yang bisa muncul setelah terpapar sinar matahari pada penderita lupus. Ruam ini biasanya bersifat sementara dan menghilang dalam beberapa minggu.
- Gatal, perih, atau terbakar: Sensasi tidak nyaman ini bisa dirasakan di seluruh kulit, meskipun tidak disertai ruam.
- Gejala sistemik: Paparan sinar matahari dapat memicu gejala lupus secara keseluruhan, seperti nyeri sendi, kelemahan atau fatigue demam, dan sakit kepala.
Mengapa Pasien Lupus Memiliki Fotosensitivitas?
Sinar UV dapat merusak sel pada orang normal. Normalnya, sistem imunitas akan membersihkan sel-sel yang rusak akibat sinar UV. Namun, pada pasien lupus, sistem imun tidak dapat membersihkan sel mati tersebut dan justru akan menyerang sel-sel yang sehat. Hal ini yang menyebabkan ruam dan gejala peradangan di seluruh tubuh akibat paparan sinar matahari.
Mencegah dan Mengatasi Fotosensitivitas pada Lupus
Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi fotosensitivitas pada lupus, terdapat beberapa cara untuk mencegahnya, yaitu:
- Gunakan Tabir Surya
- Gunakan tabir surya dengan spektrum luas minimal SPF 30+ yang melindungi dari sinar UVA dan UVB ke semua area kulit terbuka (leher, dahi, telinga, lengan, dan tangan) setiap hari bahkan saat tidak keluar dari rumah
- Oleskan 30 menit sebelum keluar dari rumah di pagi hari
- Gunakan kembali setiap 2 jam sekali saat di luar ruangan atau setiap 4-6 jam di dalam ruangan
- Jika berenang atau dalam kondisi berkeringat, gunakan tabir surya lebih sering dan pastikan tabir surya tersebut tahan air
- Lindungi diri dari paparan sinar matahari
- Kenakan pakaian lengan panjang dengan warna gelap
- Gunakan topi lebar atau kacamata hitam
- Hindari sinar matahari langsung dari pukul 9 pagi sampai 3 sore (ketika sinar matahari paling kuat).
- Tutup jendela ketika berada di rumah atau ketika mengemudi mobil
- Hindari lampu pengering UV saat melakukan perawatan kuku
- Lindungi kulit: Gunakan pelembab yang lembut dan bebas pewangi untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Hindari produk perawatan kulit yang mengandung bahan yang dapat mengiritasi kulit.
- Konsultasikan dengan dokter: Dokter Anda mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk membantu mengendalikan gejala fotosensitivitas.
Fotosensitivitas pada dapat menimbulkan berbagai gejala, bahkan memperparah gejala yang sudah ada. Namun, dengan mengenali berbagai gejalanya dan manajemen yang tepat, penyintas lupus dapat melawan gejala ini dan hidup dengan lebih berkualitas.
Sumber:
- Foering K, Chang AY, Piette EW, Cucchiara A, Okawa J, Werth VP. Characterization of clinical photosensitivity in cutaneous lupus erythematosus. Journal of the American Academy of Dermatology. 2013 Aug;69(2):205–13.
- Kim A, Chong BF. Photosensitivity in cutaneous lupus erythematosus. Photoderm Photoimm Photomed. 2013 Feb;29(1):4–11.
- Ahluwalia J, Marsch A. Photosensitivity and photoprotection in patients with lupus erythematosus. Lupus. 2019 May;28(6):697–702.






Tinggalkan komentar