Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang menyerang berbagai organ tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan darah. Gejala yang paling umum dijumpai dan mengganggu pada pasien lupus salah satunya adalah kelelahan atau fatigue. Jika terjadi secara ekstrim dan berkepanjangan, maka dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Memahami Kelelahan pada Pasien Lupus

Kelelahan yang terjadi pada pasien lupus berbeda dengan kelelahan yang dialami oleh orang biasa. Hal ini seringkali tidak berkurang dengan istirahat dan sangat membatasi aktivitas sehari-hari. Penyebabnya terjadi karena banyak faktor, antara lain:

  • Beberapa pengobatan seperti steroid, antihipertensi, antiaritmia, antidepresan, antihistamin, diuretik memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kelelahan
  • Aktivitas penyakit SLE atau peradangan yang terjadi dapat menyebabkan kelelahan serta rasa sakit
  • Kehamilan: perubahan hormon, peningkatan energi yang dibutuhkan selama masa kehamilan dapat memberburuk kelelahan pada pasien lupus
  • Anemia: menyebabkan terjadinya penurunan sel darah merah, sehingga tubuh kekurangan oksigen yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi
  • Infeksi: kondisi kebutuhan energi yang berlebihan untuk melawan infeksi dapat menyebabkan kelelahan 
  • Kelainan metabolik (hipotiroid, insufisiensi adrenal) dapat menyebabkan kelelahan
  • Kegagalan organ (insufisiensi jantung, respirasi, hati dan ginjal) membuat tubuh kesulitan menjalani fungsi dan menghasilkan energi secara normal, sehingga menyebabkan kelelahan
  • Gangguan tidur atau istirahat yang tidak cukup membuat tubuh tidak pulih dengan baik sehingga menyebabkan kelelahan 
  • Faktor psikologis (depresi, cemas, stress): kondisi emosional yang tidak stabil dapat mengganggu pola tidur, nafsu makan dan aktivitas fisik
  • Gaya hidup (penurunan aktivitas fisik, kualitas tidur yang buruk, merokok, obesitas)

Strategi Mengelola Kelelahan

Kelelahan pada pasien lupus adalah hasil dari interaksi kompleks antara penyakit itu sendiri, pengobatan, faktor psikologis, dan gaya hidup. Jika terjadi dalam jangka panjang, maka dapat menjadi suatu tantangan karena mengganggu kualitas hidup dan pekerjaan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola hal ini, seperti:

  1. Komunikasikan dengan Dokter 

Diskusikan dengan dokter reumatologi yang merawat mengenai kelelahan yang dialami, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik atau laboratorium untuk mengidentifikasi penyebab dan melakukan tatalaksana yang sesuai (seperti fibromyalgia, anemia, penyakit ginjal, masalah tiroid, insufisiensi vitamin D atau penyebab lain)

Jika disebabkan oleh aktivitas penyakit, maka kelelahan dapat diatasi dengan menyesuaikan dosis atau mengganti pengobatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh sehingga mencapai remisi

  1. Istirahat teratur secara berkala, tidur 7-8 jam per malam dapat membantu mengurangi kelelahan 
  2. Gaya hidup yang sehat dengan makan nutrisi seimbang
  3. Olahraga ringan, aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, berenang, yoga, bersepeda untuk meningkatkan sirkulasi darah dan energi
  4. Mengelola stress dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam. Depresi dan gangguan cemas sering dijumpai pada pasien lupus dan berhubungan dengan penyebab kelelahan. Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater jika dibutuhkan.

Daftar Pustaka

  1. Kawka L, Schlencker A, Mertz P, Martin T, Arnaud L. Fatigue in Systemic Lupus Erythematosus: An Update on Its Impact, Determinants and Therapeutic Management. JCM. 2021 Sep 3;10(17):3996.
  2. Mertz P, Schlencker A, Schneider M, Gavand PE, Martin T, Arnaud L. Towards a practical management of fatigue in systemic lupus erythematosus. Lupus Sci Med. 2020 Nov;7(1):e000441.
  3. Monahan RC, Beaart-van De Voorde LJ, Eikenboom J, Fronczek R, Kloppenburg M, Middelkoop HA, et al. Fatigue in patients with systemic lupus erythematosus and neuropsychiatric symptoms is associated with anxiety and depression rather than inflammatory disease activity. Lupus. 2021 Jun;30(7):1124–32.

Tinggalkan komentar

Trending