Lupus Eritematosus Sistemik (LES) menyebabkan penderitanya lebih rentan terhadap kejadian kardiovaskular dini. Meskipun penggunaan hidroksiklorokuin (HCQ) dianggap dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular, peran protektifnya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Tujuan:

Studi ini untuk mempelajari hubungan antara HCQ dengan risiko infark miokard, stroke, dan kejadian tromboemboli pada pasien dengan LES.

Metode dan Desain Studi:

Studi kohort ini menggunakan desain studi case control berdasarkan basis data National French Healthcare Database (SNDS), yang merepresentasikan 99% populasi Prancis dari periode tahun 2010 hingga 2020. Partisipan dari penelitian ini merupakan penderita pasien LES yang terekam dalam SNDS. Pasien LES yang mengalami kejadian kardiovaskular selama periode studi merupakan kelompok kasus, sedangkan bagi pasien yang tidak mengalami kejadian kardiovaskular masuk ke dalam kelompok kontrol. Periode analisis dalam studi ini adalah dari Februari 2022 hingga September 2023. Studi ini memberikan paparan penggunaan HCQ dalam 365 hari sebelum tanggal indeks, didefinisikan sebagai paparan saat ini (dalam 90 hari), paparan jarak jauh (91-365 hari), atau tanpa paparan dalam 365 hari terakhir. Hasil yang menjadi perhatian adalah infark miokard (MI), stroke, dan kejadian tromboemboli organ, dianalisis secara individu dan sebagai hasil komposit (analisis utama). Kelompok kontrol dicocokkan dengan pasien yang mengalami kejadian kardiovaskular berdasarkan usia, jenis kelamin, waktu sejak awal SLE dan masuk ke dalam basis data SNDS, tanggal indeks, penggunaan obat antitrombotik dan kardiovaskular sebelumnya, penyakit ginjal kronis, dan rawat inap. Regresi logistik kondisional multivariabel dilakukan dengan menggunakan paparan HCQ sebagai variabel independen utama.

Hasil:

Studi kohort ini mencakup 52.883 pasien (rata-rata [SD] usia, 44,23 [16,09] tahun; 45.255 [86,6%] perempuan; rata-rata [SD] waktu tindak lanjut, 9,01 [2,51] tahun), termasuk 1.981 pasien dengan kejadian kardiovaskular yang memenuhi syarat dan 16.892 pasien kontrol yang dibandingkan. Terdapat 669 kejadian infark, 916 kejadian stroke, dan 696 tromboemboli organ dalam studi hasil individu. Untuk paparan HCQ saat ini, peluang yang disesuaikan lebih rendah untuk kejadian kardiovaskular komposit (rasio peluang [OR], 0,63; 95% CI, 0,57-0,69) serta untuk MI (OR, 0,72; 95% CI, 0,60-0,85), stroke (OR, 0,69; 95% CI, 0,60-0,81), dan kejadian tromboemboli organ (OR, 0,58; 95% CI, 0,49-0,69) dibandingkan dengan tanpa paparan HCQ dalam 365 hari.

Kesimpulan:

Pada studi kohort terkait LES berskala nasional ini, penggunaan hidroksiklorokuin (HCQ) pada pasien LES dikaitkan dengan risiko yang secara signifikan lebih rendah terhadap kejadian infark miokard serta tromboemboli organ dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan terapi HCQ. Fungsi protektif ini tidak teramati setelah penghentian pengobatan HCQ. Temuan ini mendukung adanya kemungkinan fungsi protektif oleh HCQ terhadap kejadian kardiovaskular serta menekankan pentingnya pengobatan HCQ secara berkelanjutan bagi pasien yang didiagnosis dengan LES.

Tinggalkan komentar

Trending