Parodis et al dalam publikasinya pada tahun 2024 meneliti hubungan antara aktivitas penyakit lupus, kerusakan organ, dan tercapainya LLDAS dengan patient-reported outcomes dengan masa follow-up hingga 11 tahun. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas penyakit yang rendah dan LLDAS yang berkelanjutan memberikan kualitas hidup yang lebih baik.

Tujuan:

Selain mencegah kerusakan organ, tujuan pengobatan pada lupus eritematosus sistemik (SLE) juga meliputi optimalisasi kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL). Lupus Low Disease Activity State (LLDAS) seringkali dijadikan sebagai tujuan pengobatan ketika remisi tidak dapat dicapai. Hubungan antara aktivitas penyakit SLE, kerusakan organ, dan tercapainya LLDAS dengan patient-reported outcomes (PRO) belum sepenuhnya dieksplorasi, sehingga hal tersebut menjadi fokus dari penelitian ini.

Metode:

Penelitian ini melibatkan 327 pasien SLE dari pusat rujukan tersier. Analisis secara longitudinal meliputi penilaian aktivitas penyakit menggunakan SLEDAI-2K dan physician global assessment (PhGA), kerusakan organ menggunakan SLICC/ACR damage index (SDI), terapi farmakologi, data EQ-5D-3L, serta skor visual analog scale (VAS) untuk fatigue, nyeri, dan kondisi kesehatan terkait SLE secara keseluruhan. Median waktu periode follow-up adalah  8,5 tahun.

Hasil:

Tercapainya LLDAS, PhGA yang lebih rendah, dan skor SLEDAI-2K yang lebih rendah berhubungan dengan HRQoL yang lebih baik menurut penilaian EQ-5D-3L dan VAS pada populasi keseluruhan, serta subkelompok pasien SLE onset baru, juga pasien dengan penyakit aktif secara klinis dan autoantibodi positif. Sebaliknya, peningkatan skor SDI berkaitan dengan PRO yang buruk. PRO meningkat dengan tercapainya LLDAS yang berkelanjutan. Pada fully-adjusted model dari seluruh populasi studi, tercapainya LLDAS dan aktivitas penyakit yang lebih rendah berhubungan dengan PRO yang lebih baik, terlepas dari skor SDInya.

Kesimpulan:

Dalam salah satu studi observasional terpanjang hingga saat ini, penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas penyakit yang rendah dan LLDAS yang berkelanjutan berhubungan dengan HRQoL, nyeri, fatigue, dan pengalaman kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik, terlepas dari kerusakan organ yang terjadi.

Tinggalkan komentar

Trending