Latar Belakang
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan penyakit autoimun kompleks dengan manifestasi klinis luas, mulai dari keluhan sendi, kulit, hingga keterlibatan organ vital. Pengobatan konvensional seperti kortikosteroid, antimalaria, hingga imunosupresan memang mampu menekan aktivitas penyakit, namun seringkali tidak memberikan remisi jangka panjang. Selain itu, penggunaan jangka panjang obat-obatan tersebut menimbulkan risiko efek samping yang signifikan.
Dalam dekade terakhir, muncul perhatian besar terhadap terapi berbasis chimeric antigen receptor T cells (CAR-T cell) yang awalnya dikembangkan untuk keganasan hematologi. Terapi ini bekerja dengan memodifikasi sel T untuk mengekspresikan reseptor yang spesifik dengan antigen pada sel-B patogen, salah satu penyebab utama dalam patogenesis lupus.
Metodologi Studi
Sebuah tinjauan sistematis dengan analisis gabungan (systematic review and pooled analysis) baru saja dipublikasikan pada European Journal of Pharmacology (2025). Studi ini menganalisis 10 publikasi yang melibatkan total 47 pasien SLE yang mendapat terapi CAR-T cell. Basis data yang ditelusuri meliputi PubMed, Scopus, Web of Science, Cochrane Library, dan ClinicalTrials.gov hingga November 2024.
Hasil Utama
- Efikasi Klinis
- Sebanyak 81% pasien mencapai lupus low disease activity state (LLDAS).
- Terjadi perbaikan klinis signifikan serta normalisasi biomarker serologis lupus.
- Deplesi sel-B tercapai secara konsisten pada seluruh pasien.
- Keamanan
- 87% pasien mengalami cytokine release syndrome (CRS), namun hampir seluruhnya bersifat ringan (grade 1–2).
- Satu pasien dilaporkan mengalami neurotoksisitas (ICANS) dengan derajat ringan.
- Tidak ada efek samping serius yang membahayakan jiwa.
- Respons Imunologis
- Setelah deplesi B-sel, sistem imun pasien secara bertahap kembali ke pola normal.
- Hal ini menandakan adanya “reset imunologis” yang mungkin mendasari potensi remisi jangka panjang.
Implikasi Klinis
- Harapan Baru: Terapi CAR-T membuka peluang tercapainya drug-free remission pada pasien lupus refrakter yang sulit dikendalikan dengan terapi standar.
- Keterbatasan Data: Studi ini masih bersifat awal dengan jumlah sampel kecil. Hasilnya menjanjikan, namun belum bisa digeneralisasi untuk populasi lupus secara keseluruhan.
- Pertimbangan Biaya dan Akses: Terapi CAR-T dikenal sangat mahal dan kompleks, sehingga penerapannya secara luas masih menjadi tantangan besar.
Kesimpulan
Terapi CAR-T cell pada SLE menunjukkan efikasi tinggi dengan profil keamanan yang dapat ditoleransi, memberikan harapan baru dalam pengobatan lupus refrakter. Namun, penelitian lanjutan dengan jumlah sampel besar, durasi follow-up panjang, serta evaluasi cost-effectiveness tetap diperlukan sebelum terapi ini dapat diintegrasikan dalam praktik klinis rutin.
Referensi
Sayed, O. A., Ellebedy, M., Abu-Alsaud, M. A., Meligy, A. I. B., & Gheita, T. A. (2025). CAR T cell therapy efficacy and safety in SLE: a systematic review and pooled analysis of 47 patients across 10 studies. Naunyn-Schmiedeberg’s archives of pharmacology, 10.1007/s00210-025-04425-z. Advance online publication. https://doi.org/10.1007/s00210-025-04425-z






Tinggalkan komentar